Halaman

Selasa, 07 Agustus 2012

In the MeanTime


Meskipun banyak orang mengatakan bahwa hidup adalah masa kini, tapi gw percaya sepenuhnya bahwa apa yg menggerakkan seseorang adalah masa depan. 
Dan apakah masa depan itu, exactly? Bagi gw masa depan hanya lah sebuah bongkahan keyakinan dan harapan akan segala sesuatu yang lebih baik dari yang dirasakan tidak baik pada masa kini. Antara ada dan tiada, antara ya dan tidak. Dan manusia selalu bergantung pada segala yang ada dan tiada itu. Paling tidak, gwrasa gw begitu. 

Bagaikan kapal laut yang mencari arah mercu suar, bagaimana bisa gw hidup dan mengarahkan kapal kehidupan gw apabila mercu suarnya itu sendiri tidak terlihat? Apabila tidak ada tujuan dan harapan yang ingin gwtuju sebagai mercu suarnya, bagaimana gw yakin bahwa gw tidak terus berputar-putar di satu arah?What even worse, menentukan mercu suar tidak lah mudah bagigw. Gw bahkan masih harus mencari tahu, mercu suar mana dan seperti apa yang ingin gwtuju. Belum lagi dalam perjalanan mencari mercu suar itu sendiri yang terkadang membosankan atau penuh gelombang. Hingga terkadang gw jadi ingin sekedar diam di dalam kapal tanpa menavigasikannya, dan membiarkan apapun yg terjadi, terjadilah,Que Sera Sera. Mungkin gw berharap dapat bertemu suatu pulau yang tak gwkenal sama sekali hingga gw bisa belajar mencari tahu, atau bisa menemukan kapal lainnya, atau sekedar menabrak karang dan hancur. Namun itu dulu, saat gw kira gw hanya berlayar sendirian di laut lepas yang luas. Ternyata, setelah gw perhatikan lebih seksama, gw menemukan begitu banyak kapal di sekeliling gw, sampai-sampai laut itu menjadi begitu sempit dan gw terhimpit kapal-kapal lainnya. Gw bahkan tidak bisa bergerak ! Sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah tiang-tiang kapal dan bendera dari kapal-kapal lainnya. Gw bahkan dapat melihat lampu-lampu menyala terang di malam hari dari dek kapalgw. Kabar baiknya, ternyata gw tidak sendirian dan perjalanan ini seharusnya tidak membosankan. Kabar buruknya, gw menjadi lebih sibuk untuk menghindari tabrakan dengan kapal-kapal lainnya itu daripada mencari arah dan memastikan mercu suargw. Dan sekarang gw jadi merindukan perjalanan gw yang sepi sendiri dan membosankan itu.

~~if yesterday is history, tomorrow is mystery, and today is a gift, what about "in the 'mean'time"?

Tidak ada komentar: