Halaman

Rabu, 13 Maret 2013

Pilihlah yang Terbaik, Kemudian Terimalah Apa Adanya Kelak

Setiap orang selalu memimpikan untuk dapat memiliki seorang pendamping yang sempurna. Pertanyaannya, untuk bisa mendapatkan seseorang yang sempurna itu, apakah Anda sudah merasa sempurna? Tapi apakah Anda benar-benar yakin ada seorang yang sempurna di dunia ini. Saran saya, tak perlu banyak berharap hal yang seperti itu. Because expectations leading to dissapointed. Bahkan menurut saya, Nabi Muhammad SAW yang sangat mulia pun belum tentu sempurna *Wa'allahu Alam*. Buat aku, kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Tak ada lagi yang menandingi kesempurnaan dan Maha AgungNya tuhanku Allah SWT. 
Lain halnya ketika kita mencari pendamping yang baik dan sesuai kriteria yang diinginkan. Hal tersebut saya anjurkan untuk Anda. Mengapa begitu? Meski hidup, mati dan jodoh seseorang merupakan sebuah takdir, tapi Allah Sang Maha Pemurah memberikan kita pilihan untuk memilih jodoh yang baik buat kita.

“Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu:Surga)” [QS. An Nuur (24):26].

Jika Anda mengimani Al-Qur'an, maka sudah sepatutnya Anda meyakini firman Allah tersebut. Maka untuk mendapatkan pasangan yang baik pun, sudah sebaiknya Anda juga menjadi orang yang baik :).
Jadi, berhentilah menunggu atau mencari seseorang yang sempurna. Pilihlah yang sesuai kata hati serta sesuai dengan kapabilitas Anda. Nah, ini kembali kepada Anda. Kriteria seperti apa sih pasangan yang Anda dambakan. Karena standar baik untuk setiap orang adalah relatif berbeda-beda. Apabila saat ini Anda merasa diri Anda tidak baik maka sudah saatnya Anda berubah menjadi lebih baik. Jodoh kita kemungkinan adalah cerminan diri kita sendiri. Anda pasti mau kan pasangan hidupnya kelak adalah seseorang yang baik buat Anda di masa depan. Buat saya, memilih pasangan hidup adalah investasi berharga buat masa depan kita. Saya sendiri memililki kriteria khusus pasangan hidup. Dan yang terpenting pilihan Anda sudah diridhai oleh orangtua.

Saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana, berharap jodohku pun mau hidup sederhana denganku kelak. Meskipun dilimpahkan banyak harta nantinya, saya ingin tetap hidup bahagia dengan sederhana. Tidak banyak orang yang sudah sangat berkecukupan sedari dia kecil mampu menjadi pribadi yang sederhana kelak. Karena sudah terbiasa dengan fasilitas nyaman yang diberikan orangtuanya, membuat dia selalu ingin berada di zona nyaman dan kurang bekerja keras. Pada saat berumahtangga, bukan harta orangtua lagi yang bisa kita gunakan dan banggakan, melainkan harta kita kelak. Oleh karena itu, saya sangat mendambakan pribadi penuh semangat, mandiri dan pekerja keras. Berharap dia mempunyai mimpi yang sama denganku. Lalu berani membawa saya untuk meraih mimpi maupun mimpi bersama untuk diwujudkan. Tak perlu dia kaya atau miskin, yang penting ia mampu bertanggungjawab untukku dan anakku. Ia harus bisa menjadi suami dan ayah terbaik. Bisa atau tidak bisa, ia harus belajar untuk bisa.

Saya tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang wanita karir. Saya hanya bermimpi bisa menjadi istri dan ibu paling bahagia di dunia ini. Memiliki pendamping dan anak-anak yang mampu membuat saya tersenyum setiap hari. Cita-cita saya adalah menjadi istri yang baik untuk suami dan ibu yang baik untuk buah hati kelak. Kodratnya, seorang ibu adalah madrasah untuk anak-anaknya. Maka dari itu, sudah sepatutnya ibu memberikan banyak ilmu serta mendidik anak-anaknya agar dapat tumbuh mandiri dan siap dengan kehidupannya kelak. Percuma banyak mencari uang diluar sana, jika pada akhirnya anak dididik oleh pengasuh yang belum tentu punya skill yang cukup untuk bisa mengasuhnya. Wahai suamiku, saya ingin mendidik anakku sendiri, maka jangan biarkan saya jatuh pada kesibukan duniawi yang tidak bermanfaat untuk kehidupan keluarga kita nanti. Saya akan berusaha menjadi istri dan ibu yang membanggakan. Saya akan mendidik anakmu kelak dengan penuh cinta dan kasih sayang. Kelak ijazah S1 ku akan menjadi bukti untuk buah hati bahwa apapun profesi kita nanti di masa depan, pendidikan adalah suatu hal yang mutlak harus diemban.

Memilih pendamping hidup, perlu cermat kawan. Sekali lagi, itu adalah investasi terbaik masa depan kita nanti. Pilihlah yang mempunyai visi dan misi yang sama denganmu. Dan yang bisa beriringan denganmu. Artinya, ketika kamu lemah, dia mau menguatkan. Dan ketika dia lemah, kamu akan menguatkannya. Inilah yang sering membuat sepasang kekasih bertengkar, dimana salah satu pasangan tidak mau mengajak atau tidak mau diajak untuk bisa berjalan setara dan beriringan. Dalam berhubungan, tidak boleh ada yang saling merasa lebih hebat. Air dan minyak tidak akan pernah bersatu selamanya. Ohya satu lagi, bisa nerima kamu dan keluarga apa adanya  .Dan Jangan terpikat dengan penampilan duniawi, karena kehidupan tidak hanya di dunia. Masih ada kehidupan di akhirat yang akan kita datangkan nanti. Pasanganmu nanti juga akan menentukan tabungan amalan kita di akhirat. So, semoga segera dipertemukan dengan pribadi yang baik itu :)

*aku dan kamu sama2 tidak sempurna.. maka dari itu kita ditakdirkan untuk bersatu agar saling menyempurnakan..
meski aku bukan yang terbaik, tapi aku akan menjadi istrimu yang baik, menemanimu dan menyempurnakanmu..
I ♥ U



Tidak ada komentar: