Halaman

Tampilkan postingan dengan label Ambil Hikmahnya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ambil Hikmahnya. Tampilkan semua postingan

Minggu, 11 Januari 2015

My Little Family in Pare

Namaku kiki, sang pemilik blog ini. Aku sudah menghabiskan waktuku selama 2 bulan disini, di sebuah desa yang penuh dengan kenangan. Dan seakan waktu tersebut membuatku lupa darimana asalku berada.
Aku ingat betul, pertemuan pertama kita pada tanggal 10 November 2014 di sebuah kelas modal 1, kelas yang berada posisinya paling depan di lembaga bahasa inggris bernama ELFAST. Saat itu karena harus mengantar suamiku, aku baru datang di kelas itu pukul 10.00, sedangkan kalian sudah sedari pukul 05.30. Waktu yang cukup pagi sekali kalian sudah bersemangat untuk mengikuti kelas pertama di periode itu. Saat itu hanya ada satu orang yang kukenal, dia adalah Siti Kurniati aka umi. Kami berkenalan sewaktu tanggal 9 November 2014 aku tiba dikosan. Ibu kos mengajakku berkeliling menyusuri setiap liku ruang dalam rumah itu. Lalu bertemulah aku dengan siti di ruang TV, kemudian kami berkenalan dan betapa senangnya ketika tahu bahwa siti adalah teman sekelasku.
Hari pertama dikelas kita sekelas belum begitu akrab, sampai keesokannya kita mulai saling menyapa dan berbicara. Aku mulai menghafal nama kalian satu persatu, begitupun kalian. Gegara si Intan, aku dipanggil Mama oleh orang-orang disini. Intan berkata karena sifat keibuan aku dan aku mampu memberesi setiap keperluan mereka maka aku dipanggilnya mama. Kupikir tidak sampai hari ketiga, kita sudah akrab dan kita pun memutuskan untuk berlibur di akhir pekan. Tujuannya pada saat itu adalah Gunung Kelud dan Pantai Prigi (walau pada akhirnya kita pergi ke Pantai Karanggongso). Tapi aku bersyukur karena sejak liburan itu kita semakin saling mengenal, bahkan mulai ada yang terkena virus merah jambu :)
Hari demi hari selama sebulan itu kujalani dengan begitu senang. Kupikir aku akan kesepian di tempat ini, tapi betapa baiknya Allah mempertemukanku dengan kalian. Kehadiran kalian disni membuatku sama sekali tak merasa kesepian. Walau ada yang pernah berkata bahwa aku sering menghabiskan waktu luangku utk bermain bersama kalian, tapi kurasa tak ada yang perlu disesali oleh berlewatnya waktu. Karena akan selalu ada manfaat dari setiap waktu yang kita alami. Actually, di bulan pertama kami cukup sibuk, dalam sehari ada lima kelas yang harus kami ikuti, berangkat dari kosan pukul 05.30 dan pulang di petang hari. Tapi justru itu membuat kita menjadi sangat akrab karena akan lebih sering bersama. Terkadang kita selalu menyempatkan untuk melakukan dinner bersama, atau Sabtu Minggu kita isi dengan bersepeda. Tak terasa sebulan akhirnya terlewati. Saat itu aku sedih karena Lasma akan kembali ke tempat asalnya, begitupun mister donal. Tersisalah Intan, Rianti, Evan dan Minan disini. Namun, aku akan mulai sendiri karena kita sudah tidak sekelas alias beda program. Meskipun begitu, kita tetap intens untuk bertemu.
Dan esok tepatnya tanggal 12 Januari 2015 aku akan pulang ke tempat asalku, yaitu Depok. Aku merasa sangat sedih meninggalkan tempat ini, sangat sedih karena esok aku akan memulai hidup seperti semula tanpa kalian. Meskipun di kota sana ada sang pangeran dan keluarga tercinta yang juga sudah tak sabar utk kunanti, tapi aku amat sedih meninggalkan kalian. Bahkan saat menulis ini pun aku tak henti-henti menangisi moment perpisahan yang akan terjadi ini. Entahlah sulit bagiku untuk mengungkapkan mengapa aku begitu menangisi kalian orang-orang yang hanya baru kukenal selama 2 bulan. Bahkan aku tidak pernah menangisi perpisahan dengan teman-temanku yang jauh lebih lama waktunya kukenal.
Aku yakin akan sulit mencari teman seperti kalian. Kalian yang selalu dengan tulus berteman denganku, tanpa ada alasan dan tnpa ada maksud berteman denganku. Teman yang tanpa harus aku meminta, tetapi kalian telah memberi banyak. Teman yang selalu akan hadir tidak selalu dalam masa senang, namun selalu jadi pelimpur laraku disaat sedih. Teman yang selalu bisa membuatku tersenyum, dan baru sekarang membuatku menangis terisak-isak. Aku ingat betul, betapa seringnya aku sakit sekedar migrain, mag atau sampai diare, tapi kalian selalu hadir untuk menanyakan kabar mengapa aku tak masuk kelas, apakah aku sudah makan, membelikan aku obat dan datang kekosan hanya untuk membawakan pisang dan apel pada saat aku sedang terkena diare. Dan masih banyak lagi perhatian, kasih sayang dan kebaikan yang tidak akan pernah kulupa. Aku tahu kesemuanya itu datang dari hati tulus kalian semua. Aku sayang kalian semua. Sampai kapanpun kalian tidak akan tergantikan oleh siapapun dihatiku.
Terima kasih Intan kamu selalu ada di barisan terdepan for accompaning me to everywhere, anak mama yang paling cengeng dan manja namun semuanya akan tertutupi dengan ketegaranmu. aku yakin kamu dan segudang impianmu akan terwujud di waktu yang tepat nanti, no excuse ya sayang, doa mama yang terbaik untukmu, SEMANGAT :) Buat minan yang selalu bersemangat untuk mendukung program mama di 2015, ingat pesan mama, jangan terlalu serius mengenal wanita dari sekarang, kelak jika kamu mampu melewati proses hingga di masa yang tepat nnti dengan baik, kamu akan menjadi anak kebanggaan mama, bahkan idaman setiap wanita dan mertua kelak :D Untuk rianti yang tidak pernah membuat hariku sepi karena celotehanmu, pesan mama jangan pernah ragu untuk mengambil setiap keputusan, mama percaya kelak rianti akan menjadi wanita yang dibanggakan :) dan anak mama yang paling ganteng dan manja yaitu dedek evan, duta wisata asal aceh ini selalu bisa membuat mama tertawa denga segala kejangkrikan yang dibuatnya, benar temanmu bilang dek, rasanya pengen bungkus kamu buat dibawa pulang, yang serius ya dek jadi anak teknik pertambangan supaya bisa punya istri empatnya kesampean, hehe,, eh tapi janganlah dek, punya satu aja dah repot lho :p Buat Siti, mojang asli Majalengka, yang ga pernah bs menghilangkan accent sundanya, even if pada saat sedang presentasi with english, maaf umi klo aku suka bikin kamu kabita pas telponan sama suami, hehe, maaf umi aku pernah tidak sengaja membaca buku ungu itu, i'm sure that your future husband will proud of you, semangat dengan segala impianmu, ayo belajar pronunciation :p Dan Lasma, mengapa kamu begitu cepat meninggalkan aku disni, hiks, lasma yang baik dan tulus, yang ga prnah ikut kelas Mr. B tapi di akhir program unjuk gigi dengan kefasihanmu dalam berbahasa inggris, so awesome! Las, aku mau pulang ke Depok, nanti ketemuan yaaaaa, miss you..
Dan pada akhirnya, takdir kita untuk dipertemukan sudah kita lakukan, dan sekarang saatnya takdir berikutnya harus kita lakukan, yaitu perpisahan. Aku yakin kita semua akan bertemu kelak di suatu masa dimana takdir Allah mungkin akan terjadi kembali. Dengan sifat kalian  dan segala kebaikan yang melekat sekarang. Terima kasih telah mengisi banyak hari-hari indahku di Pare, maafkan mama yang kadang sering merepotkan kalian atau bahkan saat ini sudah membuat kalian menangis. Dari pertemuan dan perpisahan ini, aku belajar dari kalian juga bahwa dimanapun kita akan menginjakkan kaki, tinggalkanlah jejak dan kenangan yang baik.
Mama sangat amat menyayangi kalian. I love you forever. See u on top guys.
Dukung program mama tahun 2015 ^^v

Kamis, 14 Maret 2013

Kamu Pasti Bisa!

Dalam mengejar impian, kita tidak membutuhkan orang lain.
Karena yang kita butuhkan hanyalah semangat diri sendiri.
Dimana semangat akan mengantarkan pada kesungguhan usaha mengejar impian.
Ada lagi selain semangat, yaitu Do'a
Do'a kepada siapa?
Ya kepada Tuhanmu lah :)
Ada lagii..
Ridho dari orangtua.
Mintalah selalu do'a yang terbaik dari orangtuamu.
Dan tak lupa, kamu pun harus mendo'akan orangtuamu juga :)

Kata-kata diatas bagi orang pesimis, mungkin hanya dianggap teori retorika saja.
hahaa
Jika kau tak mau dianggap pesimis, maka buktikanlah pada dunia.
Bahwa kau mampu menggapai impianmu.
Meski kadang hasil yang diperoleh seringkali meleset.
Tapi bersyukurlah, karena kau sudah mampu untuk mewujudkan impianmu :)

Sabtu, 29 Desember 2012

Senandung Galau di Malam Hari

Berikut ini adalah lagu-lagu galau versi aku yang pastinya pernah bikin saudara-saudara menggalau :

1. Tahu diri by Maudy Ayunda (Ost. Perahu Kertas)


Kebetulan ini masuk list film bioskop favourite aku tahun ini.. Maklumlah yg berbau galau pasti deh ane jd korbannya, wkwkwk.. Yep perahu kertas.. Film yg smpat membuat orang-orang gregetan di sekuel pertamanya krn ceritanya ga happy ending alias gantung. Endingnya di perahu kertas 2 agak berbeda dari novelnya but yang terpenting happy ending :) (y).. Buat pecinta drama pastinya selalu menghayati setiap adegan, setiap pemeran, dan entah mengapa nyeesss bgt rasanya.. hihi.. Di lagu ini ada lirik yg bunyinya begini "Dan..upayaku tau diri tak slamanya berhasil. Apabila kau muncul terus begini, tanpa pernah bisa kita bersama. pergilah, menghilang sajalah lagi "" .. aw aw aw sudah sudah.. hati-hati virus galau akan mulai merasuki anda xp :)

2. Melewatkanmu by Adera


Nnaaah, om Adera ini selalu bikin aku terpukau dengan suara plus petikan gitarmya. Buatku so awesome XD
Di lagu Melewatkanmu ini om Adera menggambarkan sebuah penyesalan yang dirasakan seseorang karena terlambat mengerti entah pasangannya or "teman dekatnya" dulu. Pada saat perasaan ingin memperbaiki semua ternyata harapan sudah menjadi abu. Seseorang yang diharapkan itu telah memilih orang lain untuk menjadi pasangan hidupnya. Jleeebb. Di video klipnya sih adera kelihatan pundung gegara ditinggal nikah XD
"Harusnya ku telah melewatkanmu. Menghapuskanmu dari dalam benakku. Namun ternyata sulit bagiku. Merelakanmu pergi dari hatiku. Selalu ingin dekat tubuhmu. Namun aku tak bisa karena kau telah bahagia"
Nnaaah kan dia sudah bahagia, sudah lupakan saja ya :) 

3. Mudah Saja By Sheila On 7


Kalau lagu ini cocoknya buat yang galau habis putus cinta. Dimana si A ini merasa tersakiti banget sama si B. Kayanya segitu ga terima sama tindakan si pasangannya sampai berkali-kali ngomong begini "Kau tak berhak tanyakan keadaanku. Mudah saja bagimu. Andai saja lukamu seperti lukaku. Andai saja cintamu seperti cintaku". Ya pokoknya begitulah, aku sendiri ga ngerti dia tersakiti karena apa *opo iki*..
Ngeliat gambar depan video ini aku cuma bisa bilang "mas duta wes ora segitunya toh frustasinya ditinggalin aku .. mmmeeeh xp" kayanya setelah ini bakal ditimpukin sama fans nya mas duta.. waah nimpuk diri sendiri donk hahahaha 
well, yang pasti setiap orang pasti punya kesalahan dan sudah sepatutnya kita untuk memaafkannya. sakit memang, tapi insha Allah kalau kita mau berubah jadi lebih baik pasti nanti akan dipertemukan juga dengan yang lebih baik. Hidup itu banyak pilihan. Dan hargai saja keputusan dia untuk tidak memilih kita. *kabuuuuuuuuuuuurrrrrrrrrrr*


Sudah dulu ya, connection sudah mulai error nih. Aku agak kesulitan untuk meng-upload video. Sebenernya koleksi lagu galauku bejibun. Tapi sepertinya memang tidak baik menyebarkan virus galau lebih banyak lagi ke orang lain. hihihii.. yang pasti galau itu tidak baik buat kesehatan loh. pliiiss jangan terlalu lama ngebiarin dirimu dalam posisi kegalauan. kamu harus cepat-cepat berpikir untuk cari jalan keluar dari lubang kegalauan. Okeeey,, sudah malam nih akika off dulu yaaa.. *CMIIIIIIWWWW* mmmuuah :)





Senin, 29 Oktober 2012

cantik [diorama #153]


"Kamu emang enggak selalu bisa jadi apa yang kamu inginkan, tapi kamu selalu bisa untuk jadi diri kamu sendiri. Come on girl, just be yourself. Percayalah, selama kamu bisa menerima diri kamu apa adanya, selama yang kamu lakukan adalah kebaikan, selama  kamu menjaga lisanmu dari perkataan buruk, selama pikiran dan hatimu bersih, kamu akan selalu kelihatan cantik." 

****

Itu petuah mama waktu aku iseng minta pendapatnya tentang fashion beserta aksesoris yang ingin aku kenakan di acara ulang tahun salah saatu temen deketku. Sebenernya aku enggak begitu suka sih sama acara party model begitu. Tapi karena dia temen baik aku, aku bela-belain deh buat dateng. Itupun setelah denger pendapatnya mama. Katanya, enggak ada salahnya untuk memenuhi undangan, walaupun mungkin itu adalah acara yang kurang kita suka. Kalau kita diundang, berarti yang mengundang kita itu sedang menghormati kita, kalau kita dihormati atau dihargai orang lain, balaslah dengan penghormatan yang lebih baik, kalau enggak bisa setidaknya dengan penghormatan yang sama. Intinya mama nyaranin aku buat dateng. Acaranya besok, dan malam ini aku masih bingung mau pake apa. Dari tadi nyoba ini nyoba itu, kayaknya masih belum sreg. Mama ditanyain bukannya ngasih masukan malah ngasih petuah.

****

“Emang enggak boleh gitu ya Ma, kalau aku berusaha untuk tampil cantik?”

"Tentu saja boleh, sayang. Allah kan memang cinta keindahan. Hanya saja, Allah tidak suka yang berlebihan. Termasuk dalam berpenampilan. Hmm, sejatinya cantik itu tentang menjaga diri. Ada banyak hal yang harus kita jaga. Menjaga penampilan adalah salah satunya. Tapi bukan satu-satunya. Yang lebih utama lagi adalah menjaga hati kamu agar senantiasa cantik.”

“Wajah itu sudah jelas bentuknya seperti apa. Tidak bisa berubah-ubah. Seberapa hebatpun kamu mempercantiknya, wajah kamu ya akan tetep seperti itu. Enggak akan bisa berubah seperti wajahnya orang lain. Hanya kelihatannya saja yang sedikit berbeda. Tapi bentuk aslinya selalu sama. Bahkan semakin bertambahnya usia, wajah itu akan semakin mengerut.”

“Tapi kalau hati lain. Hati memiliki kecantikan yang tak terbatas. Kita bisa mempercantik hati kita, sampai secantik apapun yang kita mau. Tak peduli seberapa buruk hati kita sebelumnya. Hati masih bisa berubah. Hati selalu punya kesempatan untuk tumbuh lebih cantik.”

“Dulu waktu mama masih muda, ya seusia kamu gini lah ya, mama juga sama, berusaha untuk tampil secantik mungkin di hadapan orang lain, apalagi kalau lagi jalan bareng sama temen-temen. Apalagi kalau ada cowoknya. Hanya ingin dikatakan cantik, dipuji ininya begitu atau itunya begini. Padahal kalau mau dipikir-pikir lagi untuk apa? Toh, cantik di mata orang lain juga tidak akan membuat orang yang melihatnya jadi lebih baik, malah terkadang membuat iri orang lain karena kecantikannya. Malah untuk kondisi tertentu, bisa membahayakan kalau bertemu laki-laki yang tidak bertanggungjawab. Sebelum menikah dengan papamu, Mama juga pernah mengalami fase berusaha tampil secantik mungkin di hadapan laki-laki yang mama suka.”

“Terus papa jadi suka sama mama gitu?”

“Sayangnya enggak. Papa enggak masuk dalam list laki-laki yang dulu mama suka. Sampai ada temen mama yang memberikan pandangan lain tentang perempuan yang cantik dan laki-laki yang baik. Menurut temen mama itu, tiap perempuan punya versi sesuai seleranya masing-masing untuk mendefinisikan laki-laki yang baik itu seperti apa. Tapi kalau buat dia, laki-laki yang baik itu, setidaknya mengerti kalau perempuan itu bukan makhluk yang bisa sembarangan dipandang, apalagi disentuh. Katanya lagi, buat apa suka memaksakan diri untuk tampil cantik secara fisik agar cepet dapat jodoh, padahal laki-laki yang diinginkannya, laki-laki baik versinya, siapapun nanti orangnya, juga tidak akan terlalu memandang atau memperhatikannya.”

“Yang bisa menundukkan pandangan gitu ya, Ma?”

“Bisa jadi demikian, sayang. Tapi kalau temen mama itu sih berfikirnya sederhana aja, katanya; kalau laki-laki sudah bisa menghargai perempuan dengan sebegitu mulianya, dia pasti akan berusaha untuk memperlakukan pasangannya dengan sebegitu baiknya.


****

Salah satu yang aku sukai dari cara mama dalam mendidikku adalah dengan membuat ruang privasi antara kami berdua. Seingatku, sejak aku memasuki SMP, mama mulai memperkecil gap hubungan antara anak dan ibu. Maksudnya, banyak peran lain yang mama lakukan terhadapku, misalkan peran sebagai seorang teman untuk mendengar ataupun didengarkan, yang ternyata sangat berpengaruh terhadap kedekatanku dengan mama bahkan sangat mempercepat proses penanaman nilai-nilai dari mama ke aku. Di ruang privasi itu kami bisa berbicara apa saja secara terbuka. Saling cerita, saling bertukar pikiran, saling memberikan masukan. Di ruang privasi itu juga biasanya mama mengevaluasi perkembangan aspek-aspek dalam hidupku, dari hal kecil yang berhubungan dengan ibadahnya gimana, sampai masa depannya mau seperti apa.

Termasuk malam itu, setelah selesai dengan urusan fashion untuk esok hari, aku cerita tentang kondisiku yang lagi dalam masa-masa sulit. Entahlah bingung harus mulai dari mana. Kerja keras yang tak kunjung mendapatkan hasil, padahal orang lain dengan usaha yang biasa-biasa saja dengan mudahnya mendapat apa yang aku inginkan. Belum lagi orang-orang rese yang belakangan banyak muncul dalam kehidupan aku. Seperti biasa, mama selalu bisa menjadi pendengar yang baik. Mendengarkan dengan sabar dan sepenuh hati ceritaku dari awal sampai selesai, dengan wajah-sayangnya yang sesekali tersenyum simpati, atau sekedar mengangguk menguatkan. Setelah aku selesai cerita, giliran mama yang cerita. Dan aku selalu suka apa yang diceritakannya. Termasuk ceritanya malam ini, tentang hati yang cantik.


****


“Enggak perlu iri dengan kemudahan yang didapatkan oleh orang lain, Sayang. Kalaupun mau iri, irilah pada mereka yang bisa bertahan dalam kesulitan. Kemudahan bisa dimiliki siapa saja. Allah yang Maha Adil sudah menjatahkan kita kemudahan di urusan yang berbeda-beda. Mungkin dalam hal ini, itu memang bukan jatah kamu untuk mendapatkannya.  Hidup ini berputar kan, begitu juga dengan kemudahan dan kesulitan. Kitanya aja yang suka lupa, makanya suka ngeluh kalau dikasih kesulitan. Padahal kesulitan dan kemudahan itu adalah keniscayaan dalam hidup. Selalu akan kita temui. Hanya menunggu giliran saja. Kalau enggak dikasih kesulitan, gimana caranya kita belajar sabar, gimana bisa kita menjadi kuat. Kesabaran dan kekuatan itulah yang akan didapatkan oleh mereka yang bisa bertahan dalam kesulitan, bukan mereka yang bersuka cita dalam kemudahan. Percayalah, Allah selalu berpihak pada orang-orang yang sabar, Sayang. Jadi bersabarlah atas segala kesulitan, sabar dengan sebaik-baiknya kesabaran, niscaya Allah akan memaniskan akhirnya. Kalaupun kita diberi kemudahan, cukup kita simpan dalam ruang syukur kita saja, sebagai ungkapan terimakasih atas kebaikan dan pertolangan Allah. Atau jika berksempatan, terjemahkanlah terimakasih itu dengan turut memudahkan urusannya orang lain.”

"Lagipula, sehebat apapun tempat yang dituju atau hal yang kamu inginkan; perjalanan, proses, selalu menyuguhkan pelajaran dan pengalaman yang lebih bermakna ketimbang tujuan itu sendiri. Cuma kadang kitanya enggak sadar aja, merasa klo tujuan itu satu-satunya hadiah atau berkah dari Allah. Padahal selama perjalanan, Allah sudah memberikan kita banyak hadiah yang jauh lebih berharga dan bermakna dari tujuan itu sendiri. Coba diinget lagi, apa saja hal yang sudah dilalui untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan itu. Bisa jadi, pelajaran juga pengalaman yang kamu dapatkan malah jauh lebih berharga dari sekedar apa yang kamu inginkan itu."

“Iya ya, Ma. Enggak kepikiran sampe sana.” Mama cuma senyum, aku malah mulai nangis.

“Kalau terkait temen kamu yang rese itu, sayang sekali, kita enggak bisa merencanakan apa yang ingin kita rasakan. Perasaan itu datang dengan sendirinya. Hati kita hanya bisa merespon apa yang dilakukan oleh orang lain melalui apa yang kita rasa. Apakah itu suka, ataupun benci. Tapi kita selalu punya pilihan untuk mengendalikannya, Sayang. Misalkan, dengan mengatur rasa suka agar tidak berlebihan juga rasa benci agar tak sampai melampaui batas. Agar kebencian itu tidak terlalu mengotori hati kamu.”

“Kalau udah terlanjur benci gimana dong, Ma? Kan kita enggak bisa juga memaksa perasaan kita untuk menyukai orang lain.”

“Bisa kok, kalau kitanya mau.”

“Gimana caranya, Ma?”

“Dengan membuka hati, Sayang. Dan tak ada cara terbaik untuk membuka hati selain dengan berbaik sangka.  Pada Allah, juga pada orang lain. Berbaik sangka kalau siapapun yang Allah kirim dalam kehidupan kita, semata-mata untuk kebaikan kita. Berbaik sangka kalau pada dasarnya setiap manusia itu punya sisi yang baik. Kalaupun misalkan ada beberapa manusia yang Allah kirim dalam kehidupan kita itu adalah orang yang buruk, atau orang yang tidak kita suka; itu semata-mata hanya untuk mendewasakan kita, membuat kita menjadi manusia yang lebih baik lagi. Bukan untuk menyusahkan kita.”

“Susah banget, Ma.”

“Memang enggak semudah dan sesederhana itu sih. Mungkin bisa kita mulai dengan mencintai manusia dengan seutuhnya.”

“Maksudnya, Ma?”

“Manusia punya kelebihan dan kekurangan. Bukan manusia kalau punya kelebihan saja. Bukan manusia juga kalau tanpa kekurangan. Mencintai manusia seutuhnya itu berarti mencintai sesama manusia satu paket dengan kelebihan dan kekurangannya. Bukan hanya kelebihannya saja. Kalau kamu menyukai seseorang hanya karena perilakunya yang menyenangkan, tinggal menunggu waktu saja kamu akan membencinya karena dia juga bisa setiap saat melakukan sesuatu yang tidak kamu suka. Tapi kalau kamu mencintainya selayaknya manusia seutuhnya, kebaikannya akan kamu sukai, kekurangannya mungkin masih tidak kamu sukai, tapi cinta yang lurus akan mudah membujuk hati kamu untuk menerima dan memaklumi kekurangannya. Karena kita sama-sama manusia yang punya kelebihan dan kekurangan, kebaikan juga keburukan. Hati yang cantik akan lebih sibuk untuk memahami daripada menyalahkan.”

“Aku bisa enggak ya Ma, punya hati yang secantik itu?”

“Tentu saja bisa, Sayang.”

by : Nazrul Anwar

Rabu, 22 Agustus 2012

Tentang Ibu Rumah Tangga

Untuk moms, bunda semua yang sepenuh hati mendedikasikan segenap jiwanya untuk keluarga
(re-share from bundainbiz-re-share from ummi magz)

Diawal pernikahan, saya dan suami membuat kesepakatan dengan ikhlas bahwa saya tinggal dirumah mengurus rumah tangga dengan fokus pada pendidikan anak. Sementara, suami menjadi kepala rumah tangga dengan fokus pekerjaan di luar rumah. Ketika itu, saya menganggap pekerjaan rumah tangga hanyalah pekerjaan sederhana, karena bukankah menjadi ibu rumah tangga adalah fitrah wanita? Tetapi, setelah menjalani kehidupan rumah tangga, saya baru sadar, ternyata pekerjaan rumah tangga itu sangat rumit.

Seorang ibu rumah tangga tidak memiliki jam kerja tertentu, artinya, tugasnya dimulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Bahkan, menjadi ibu rumah tangga, berarti banyak belajar, seperti belajar manajemen, baik manajemen rumah tangga, manajemen keuangan sampai manajemen qalbu. Lalu belajar pembukuan, dimana aku selalu njelimet mengatur keuangan, karena penghasilan suami memang pas-pasan. Dan kemudian belajar psikologi, baik psikologi anak maupun psikologi umum.
Bahkan, untuk bisa mensyukuri nafkah dari suami, aku harus punya bermacam-macam ketrampilan, seperti memasak yang sebelumnya jarang aku lakukan. Ketrampilan menjahit pun harus aku kuasai. Sebab, untuk pakaian anak yg jumlahnya bertambah setiap dua tahun, terlalu mahal bagiku apabila harus membeli pakaian jadi.
Alhamdulillah, dengan bekal kemauan dan sedkit nekad, Semua ketrampilan itu dapat aku kuasai. Termasuk ketrampilan pangkas rambut! Mulai rambut abinya, sampai anak keenam kutangani sendiri. Bayangkan jika upah pangkas rambut 1 orang Rp 4.000 maka aku bisa berhemat 28 ribu rupiah tiap bulan. Begitupun pakaian anak, aku bisa hemat 50 % dari harga pakaian jadi dipasaran dikalikan kebutuhan 8 orang. Bukankah penghematan cukup besar? Belum lagi, makanan jajanan yg kuolah sendiri. Aku yakin, jika beli makanan jadi harganya pasti berlipat.

Namun, setelah sekian banyak yg kuhemat, nyatanya keuangan kami tetap seret. Rupanya penyebabnya adalah minimnya penghasilan suami.
Maka jadilah aku, tiga tahun belakangan ini, seorang motivator sekaligus
konsultan bagi suamiku, sehingga alhamdulillah kini suamiku telah mempunyai pekerjaan yg layak dengan status yg baik di masyarakat.
Lalu, seiring dengan kemandirian anak-anak, aku pun memilih salah satu keahlianku untuk kusumbangkan pada masyarakat. Aku ingin lebih bernilai, tidak hanya bagi keluarga tapi juga bagi masyarakat. Alhamdulillah, suamiku mendukung niat itu.

Kadang-kadang, timbul pikiran jahilku, berapa gajiku seharusnya atas semua tugasku ini?
Aku ratu rumah tangga sekaligus pembantu.
Aku manajer merangkap baby sitter.
Aku juga akuntan dan konsultan suamiku dalam usahanya.
Pendidik sekaligus tukang ketik, penggagas sekaligus tukang pangkas.
Aku juga seorang pengobat sekaligus perawat.
Keluarga kami jarang kedokter atau rumah sakit, berbekal kepandaian pijat refleksi dan juice therapy yg kupelajari dari buku.
Aku juga aktor bagi anak-anak takkala menggambarkan berbagai macam watak yg ada dalam cerita yg sedang kami baca.
Itulah karirku selama 15 tahun menjadi ibu rumah tangga.
Aku lantas teringat kata-kata Mahbub Junaidi -Seorang ekonom Pakistan- “Jika ibu-ibu rumah tangga meminta diberikan gaji, maka nilainya adalah satu milyar dollar pertahun. Sebuah nilai yg besar utk budget sebuah negara. Syukurlah ibu-ibu rumah tangga memberikan tenaganya dengan cinta, maka tak perlu memusingkan Kepala Negara bukan?
Aku setuju dengan pendapatnya. Aku sanggup bersusah payah menjalani karir ibu rumah tangga, walau selalu diremehkan dan jarang mendapat pengakuan yg layak dari masyarakat, hanya karena aku sangat mencintai suami dan anak-anak yang diamanahkan Allah padaku. Dan yg lebih penting dari semua itu aku mendapat cinta dari Yang Maha Pencipta. Allahu Rabbul ‘Alamin.

Salam hormat buat ibu-ibu rumah tangga sejati.
Karirmu sangat penting, dalam mempersiapkan generasi Rabbani.
Dan gajimu, insya Allah kehidupan hakiki syurgawi.

Membiasakan dalam kebaikan


Kebaikan itu indah
seindah mentari pagi yang tidak membagi-bagi
semuanya diberi sehingga kita sering menanti hadirnya

kebaikan itu lucu mengemaskan
selucu sang bayi yang selalu ikhlas memberi dan menerima
semua tindakan dan penerimaan didasari jernihnya hati

kebaikan itu mempesona
seperti pelangi yang hadir tanpa diduga dan direka
sehingga kita takjub oleh pesonanya

Kebaikan itu teratur
laksana mahluk-NYA teratur dalam penciptaan dan ketiadaannya
sehingga kita tidak pusing lagi memikirkan bagaimana proses dan akhirnya

kebaikan itu kita
karena kita hidup atas kuasa-NYA. dan berlimpah kebaikan 
kala kita mampu ikhlas untuk selalu teratur dalam padanan-NYa

kebaikan itu kita 
ketika kita mampu memberi dan menerima untuk-NYA
ketika kita selalu berusaha mempesona-NYA dengan tunduknya hati kita

kebaikan itu selalu banyak jalan
dalam keadaan bahagia dan sedih, kondisi lapang ataupun sempit
selalu...dan selalu ada kebaikan dari-NYA.

KITA HANYA PERLU MEMBIASAKAN SANGKA KITA SELALU BAIK PADA-NYA! 
KARENA DIA MENGIKUTI SANGKA KITA.

Selasa, 07 Agustus 2012

Good Bye My Past



The reason people find it so hard to be happy is that they always see the past better than it was, the present worse than it is, and the future less resolved than it will be.

Rabu, 11 Juli 2012

How Can I Fly Without Wings ?



Terkadang rutinitas membuat kita lupa akan sesuatu yang paling berharga dan tidak ada gantinya. Kita bisa aja acuh terhadap hal ini. Bahkan melupakannya.. Oh God, sulit memang menjadi makhluk yang sempurna. Mengerti setiap keluh kesah orang-orang di sekitar kita. Peka bahwa ada orang-orang yang mengharap bantuan untuk sejenak menghilangkan bebannya.

Seringkali gw melihat burung-burung itu beterbangan diatas rumah. Melihatnya menari dan bernyanyi bersama-sama membuat gw ingin bergabung bersama mereka. Mungkin semua itu bisa melepaskan sedikit penat dan jenuh yang ada di kepala gw. But how can i fly without wings? 

Terkadang ada orang yang begitu bijak dan tenang dalam menghadapi masalahnya. Padahal sebenarnya dia memiliki masalah yang lebih beragam. Tetapi ada juga orang yang selalu mengeluh pada masalahnya, seolah dia memilki beban yang berat dalam hidup, padahal masalahnya sebenarnya sepele.

Masalah yang gw sebut sepele itu yang lebih banyak memusingkan orang-orang disekitar yang empunya masalah. Ada yang kena manyun, malah ada yang kena semprot. wuuuuussss... Apalagi buat para pria yang pasangannya *perempuan tulen* pasti udah sering kena yang beginian. Misalnya si doi nya lagi kedatangan tamu bulanan, beeeuuh sensitivnya ga ketulungan. Pinginnya diperhatiin dan dingertiin terus. *yang perempuan pasti lagi nyengir* he. Apalagi juga kalo si doi lagi ketimpa banyak masalah yang bikin pusing, ya ampuuunn semprotannya bisa 3 x sehari *udah kaya minum obat* hahahaha.
Teringat dengan kata-kata seseorang 
"manusia itu ibarat pisau, ketika pisau sering di asah maka akan semakin tajam, begitu pula dengan manusia. Semakin sering manusia dihadapkan pada berbagai macam masalah maka semakin bagus kualitasnya."
Buat gw, dewasa adalah ketika kita mampu mandiri dan mampu meng-handle masalah sendiri tanpa merugikan orang lain. Justru semakin banyaknya masalah yang menimpa kita itu artinya kita disayang sama Allah. Karena Allah ingin kualitas diri kita meningkat. Kalo stiap dikasih cobaan tapi kok toh yang itu-itu aja. Artinya kita belom lulus ujian karena masih mengulangi kesalahan yang sama. So, we have to change. Kalo masih musingin masalah kecil kaya gitu berarti kita sama aja kaya wanita-wanita kebanyakan. Jadilah wanita dewasa yang gw maksud diatas, wanita yang extra ordinary :)

Gw juga masih harus banyak belajar menerapkan itu semua. Semoga setiap usaha yang kita niatkan baik, bisa mendapat ridho dari-Nya. Aamiin :)

Minggu, 24 Juni 2012

Angin memang tak dapat digenggam


Bukan aku tak menghargai kenangan, namun masa lalu memanglah telah berlalu. Bersamanya ada banyak hal yang dengan susah payah berhasil kulalui, kulepaskan, dan kulupakan. Ada banyak hal yang dengan sekuat tenaga berhasil kuubah. Dan ada beberapa yang aku tak terlalu bersemangat untuk mengulang ataupun mengingatnya kembali. 

Bagiku segalanya sederhana saja, apa yang terpenting saat ini, itulah yang kujaga baik-baik. Apa yang ada di depanku, itulah yang kujelang. Apa yang tak perlu kucari, takkan kukejar. Apa yang tak perlu kupermasalahkan, takkan kupikirkan. Apa yang nantinya akan kulupakan, takkan kusimpan. Kalau toh nantinya aku harus menjalaninya, maka tak perlu kuributkan apa yang tak kusukai. Entah sejak kapan, yang aku inginkan hanyalah mempermudah dan menyederhanakan hidupku. Rasanya waktuku terlalu singkat dan tenagaku terlalu terkuras untuk memikirkan dan menjalankan apa yang seharusnya tidak menjadi masalahku. 

Dulu aku selalu mengatakan kepada mereka yg kukenal, anggaplah aku seperti angin. Sekarang, aku merasa aku memanglah angin. 

Karenanya, bukan aku tak menghargai kenangan. Namun seringkali, kenangan diingat karena ada yang ingin digenggam. 

Sementara angin, tak akan pernah bisa digenggam. 

~~~
Segalanya yang pernah berarti, tak akan jadi selalu berarti.


Life is full of compromises



Dunia orang dewasa itu sungguh dunia yg rumit. Aku ingat pernah berpikir seperti itu.

Kamu harus jujur, tapi harus memikirkan perasaan orang lain. Kamu harus terbuka, tapi harus tahu mana yang harus kamu simpan sendiri. Kamu harus berpegang teguh pada prinsipmu, tapi juga harus fleksibel. Kamu tidak boleh mengkotak-kotakkan orang lain seenaknya, tapi juga harus waspada dan tidak bergaul dengan sembarang orang. Kamu harus berani, tapi harus tahu kepada siapa dan kapan kamu harus menundukkan kepalamu demi orang lain yang kamu jaga perasaannya. Kamu harus mudah memaafkan kesalahan orang lain, tapi jangan mempercayai orang yang sudah menyakitimu beberapa kali. Kamu tidak boleh mendendam, tapi juga tidak boleh mudah melupakan.

Apa yang kurang rumit dari semua itu? Bahkan masih ada tambahan berbagai hal-hal yg "seharusnya" diketahui tanpa disebutkan secara jelas. Dan masih ada banyak list tanggung jawab atas nama kemandirian, kehidupan, keluarga, dll.

Kurasa, dari 10 orang, ada 9 orang yg pernah berpikir untuk bisa hidup bebas, lepas, dan tak terikat apapun. Entah ingin berkeliling dunia, entah ingin ber-backpack ria, entah tinggal sendiri dan mandiri, entah meninggalkan masa lalu, apapun itu, kebebasan yang nyata adalah tujuannya. Aku termasuk di antara 9 orang itu.

Tapi kini, semakin dewasa, hal-hal yang tadinya bisa dengan begitu mudah aku lepaskan dan aku hiraukan, mau tidak mau jadi hal-hal yang harus aku pahami. Ternyata aku bukan hanya aku. 'Aku' juga seorang anak, kakak, adik, saudara, teman, dll. 

Bukan aku tak mensyukuri cinta dan hidup ini, tapi pada satu titik tertentu, cinta itu memang mengikat langkahku. Dan hidup tanpa cinta adalah tak mungkin. 


~~~ 
Tiba-tiba aku teringat pertanyaan seseorang padaku dulu,
"Apakah hidup ini memang hanya bisa dijalankan dengan sebagaimana mestinya?"

Sumber : Hamdiy Hope

Love Yourself


Just like the season, people change. 

One thing that you will always recognize though, even if it changes, is yourself.
When you are thinking about giving everything up for one person,
please let the one person be yourself.
Give the world, give everything for that one person, yourself,
becoz you deserve every once of what you believe everything and the world is.

You may really love another person, but love you first.
You should be the most important person in your universe.
It’s not selfish, it’s self protection becoz this world is fill with people,
and people are imperfect and can hurt each other.
You are the only perfect person in your world, remember that. 

Sumber : Hamdiy Hope

Anda mempunyai segudang nikmat


Sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan

Anda mempunyai segudang nikmat

Kelembutan Allah betapapun lama masanya
terasa bagaikan kedipan mata bia mata memejam

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan dan sesudah tangisan ada senyuman. Sesungguhnya sesudah malam ada siang. Mendung kesusahan akan segera lenyap. Malam kesusahan akan menjadi terang. Semua bencana pasti akan lenyap. Dan segala kesulitan pasti akan berakhir dengan izin Allah.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Anda akan beroleh pahala. Jika Anda seorang ibu, sesungguhnya anak-anak Anda kelak akan menjadi orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, bila Anda mendidik mereka dengan baik, kelak mereka akan mendo’akan Anda dalam shalatnya di penghujung malam hari. Sesungguhnya merupakan suatu nikmat yang besar bila Anda menjadi ibu yang pengasih lagi penyayang dan cukuplah menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi Anda bahwa ibunda Muhammad SAW, Aminah binti Wahb, adalah seorang ibu yang melahirkan seorang pemimpin besar untuk umat manusia, yaitu Rasulullah yang mulia.

Dan putri Wahb telah menghadiahkan keapada umat manusia
“Tangan Putih” (Nabi Muhammad SAW)
yang merangkul pundak semua manusia

Sesungguhnya Anda mempunyai kemampuan untuk menjadi seorang wanita yang mengajak semua putri bangsa Anda untuk kembali kepada manhaj Allah dengan tutur kata yang lembut, nasihat yang baik, cara yang bijak, dan bantahan yang lebih baik, yaitu melalui dialog interaktif, penyuluhan, contoh yang baik, dan pelajaran yang mulia lagi berguna. Sesungguhnya seorang wanita dapat berbuat baik melalui sepak terjangnya dan pengetahuannya yang baik, yang tidak dapat dilakukan melalui berbagai khutbah, ceramah, dan peajaran. Berapa banyak wanita yang tingga di salah satu daerah pedalaman mampu menjadi contoh yang baik dalam keteguhan berpegang pada agama, rasa malu, hijab, akhaq yang baik, belas kasihan kepada tetangga, dan taat kepada suami. Akhirnya sepak terjangnya yang harum menjadi bahan ceramah dan pelajaran yang dikemukakan di berbagai majelis pertemuan dan menjadi teladan yang baik bagi putri-putri bangsa.


Esok akan merekah bungan yang harum aromanya
mengusir segala kesedihan
 dan menjadi penghibur hati

Lelaki Pilihan Allah

Banyak sekali ayat-ayat Allah dan hadits Rasulullah yang mengajarkan kepada kaum wanita, agar mereka mendapatkan laki-laki yang Allah pilihkan untuk menjadi suami mereka. Tentunya, lelaki pilihan Allah, adalah mereka yang taat dalam memperlakukan wanita sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya.

Karena aturan yang Allah berikan kepada lelaki dalam memperlakukan wanita itulah, salah satu bentuk, bagaimana Allah memuliakan kaum wanita….
Tentunya, dengan waktu yang singkat tidaklah mungkin kita hadirkan kajian ayat dan hadits yang sangat banyak sekali jumlahnya …, tetapi dengan sangat mudah kaum wanita bisa melihat dari ciri-ciri akhlaq mereka..
Beberapa ciri yang umum dari akhlaq lelaki pilihan Allah ketika ia hendak menikahi seorang wanita adalah ;
Ketika memulai satu hubungan, ia akan menyatakan niatnya dan memperlihatkan kesungguhannya bahwa hubungan yang dilakukannya itu semata-mata hanya untuk menikah, bukan untuk hubungan yang lain seperti berpacaran atau sekedar bermain-main saja. Dalam proses perkenalan, berdua-duaan adalah hal yang selalu dihindari, menjaga pandangan mata, tidak menyentuh calon istrinya, walaupun hanya berjabat tangan.
Dan pada saat berbicara, dirinya tidak melakukan pembicaraan yang tidak bermafaat, atau perkataan yang sia-sia, tidak mengobral janji, atau berangan-angan kosong. Sikapnya tawadhu, sopan, dan menyenangkan. Tidak pula berlebihan dalam berbicara. Mengucapkan salam dan berkata yang baik, adalah kepribadiannya, memiliki sifat optimis, rajin dalam bekerja dan berusaha tampak dari cara ia menceritakan hal yang berkaitan dengan pekerjaannya. Pergaulannya dengan orang-orang yang sholeh, bisa kita lihat pada teman-teman disekelilingnya, dan pemahamannya terhadap agama, atau pada perilaku ibadahnya. Mengisi waktu senggangnya dengan hal yang bermanfaat dan berolah raga.
Menghormati orang tua calon istri, dengan niat mempercepat akad nikah dan tidak menundanya dengan jangka waktu yang lama, dan yang terlebih penting lagi, tidak mengambil pinangan orang lain.
Dan..pada saat menikah dan setelahnya, ciri mereka sebagai suami pilihan Allah setidaknya memiliki akhlaq ;
Membayarkan mahar istri dengan sempurna, jika maharnya tidak tunai, maka akan segera ditunaikan. Memberikan nafkah kepada istri, lahir dan bathin dengan cara pertengahan, tidak kikir dan tidak pula berlebihan, sikapnya konsisten seperti apa yang katakan pada saat sebelum menikah dengan memperlakukan istri dengan lemah lembut, bercanda dan bersenda gurau dengan tidak berlebihan, berkata yang baik, memanggil istrinya dengan sebutan yang menyenangkan istrinya, dan dan senantiasa menjaga rahasia istri dan kehidupan rumah tangga mereka.
Dan pada sisi lain, ia tegas jika perbuatan istri mengarah kepada hal yang dapat menjerumuskan kepada kemasiatan, kelalaian dalam beribadah, atau sikap dan perilaku yang menyimpang dari aturan Allah.

Jika menghukumnya, ia tidak akan pernah memukulnya atau menyakitinya, tetapi jika perlu melakukan hal itu dengan alasan yang dibenarkan dalam syariat, ia hanya akanmelakukannya tanpa menyakiti, atau menimbulkan bekas pada bagian tubuh manapun dari sang istri.
Pemaaf dan pengertian, adalah sifat yang senantias ditunjukkannya, berterima kasih kepada istrinya adalah bentuk penghargaan yang tidak pernah dilewatkannya. Demikian pula dengan penampilannya yang senantiasa menjaga kebersihan, rapi dan wangi.
Senantiasa bermusyawarah, berdiskusi, meminta pendapat istri dalam urusan rumah tangga dan mendidik anak-anak. Membantu istri dalam urusan rumah tangga yang tidak bisa ditangani, apakah itu dengan menyediakan berbagai fasilitas yang disanggupi seperti pembantu rumah tangga, perlatan masak, dan hal lainnya. Jika berkemampuan, pasti dirinya akan menempatkan istrinya di tempat yang baik, dengan lingkungan yang baik pula dan menjaganya dari segala hal yang dapat menibulkan fitnah bagi istrinya.
Dalam waktu luangnya, ia pasti menemani istrinya apabila bepergian, memerintahkan istrinya untuk menutup auratnya, tidak membawa istrinya ke tempat yang dapat menimbulkan maksiat. Memuliakan orang tua dan keluarga istri sama seperti keluarganya sendiri.
Dan yang paling senantiasa ia lakukan adalah memberikan teladan bagi istri dan anak-anaknya, menjadi imam dalam beribadah, memberikan bimbingan dan senantiasa mengingatkan akan tujuan pernikahan, serta terus berusaha meningkatkan ketaatan dan ibadah mereka kepada Allah..
Setidaknya, inilah ciri-ciri akhlaq lelaki dan suami pilihan Allah, walaupun ia tidak harus selalu kaya, tampan dan gagah, tetapi jika dirinya dihiasi akhlaq yang sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-nya, Insya Allah kehidupan rumah tangga yang diberkahi, sakinah, mawaddah, dan warrahmah akan dicapai.

Untuk Semua Papa dan Calon Papa Terbaik

*Tulisan ini aku co-past dari notes teman di Facebook. Berapa kali pun aku baca,, aku tetap menangis. I love u Dad…*

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya….
Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……

Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…

Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa….
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”

Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu…..
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia….

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa….

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik….

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….

Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Papa telah menyelesaikan tugasnya….

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal.

*saat menulis blog ini, mengeditnya, dan membacanya berulang kali aku terus meneteskan air mata dan menangis. Betapa aku merindukan sosoknya yang keras namun hangat, peduli dan menunjukkan rasa cinta kepada putrinya dengan caranya sendiri. Betapa aku sering mengecewakannya. Betapa aku sering tak memenuhi perintahnya dan bahkan membanting pintu di depannya. Tanpa kusadari semua amarah, larangan, dan nasehat itu hanya karena ia terlalu menCINTAIku… I love u so much,, Dad…*